news
Langganan

PENEMBAKAN TKI: Dugaan Pencurian Organ Tubuh Harus Dibuktikan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id News  -  Selasa, 24 April 2012 - 16:25 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

BATAM - Atase Kepolisian di Malaysia, Kombes Beni Iskandar mengatakan dugaan pencurian organ tubuh tenaga kerja Indonesia harus dibuktikan. "Saya tidak bisa bantah. Kalau setelah dibuktikan ternyata benar, makanya itu harus dibuktikan," kata Beni usai rapat koordinasi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Batam, Selasa (24/4/2012).

Pembuktian, dapat dilakukan dengan otopsi ulang jenazah tiga korban yang sudah dikuburkan. Ia mengatakan, saat di Malaysia, otopsi sudah pernah dilakukan pihak Rumah Sakit Negeri Sembilan. Saat itu, ada keluarga ketiga korban yang mengawasi proses otopsi. "Sesuai dengan peraturannya, harus ada keluarga yang menemani," kata dia. Seharusnya, kata dia melanjutkan, jika keluarga merasa ada kecurigaan dalam proses otopsi di Malaysia, langsung melapor pada pihak kedutaan.

Advertisement

"Kalau lapor, pasti kami tindak lanjuti. Tapi, tidak ada laporan," kata dia.

Mengenai hasil otopsi Rumah Sakit Negeri Sembilan, ia menolak menjelaskan. "Itu teknis," kata dia. Ditanya apakah ada pihak kedutaan yang ikut menemani saat otopsi, ia mengatakan belum tahu. Sementara itu, mengenai kronologis kejadian, ia mengatakan tiga TKI asal Lombok Nusa Tenggara Barat diduga merampok. Sesuai dengan prosedur Polis Di Raja Malaysia (PDRM), ketiganya ditembak. Laporan penembakan tiga TKI itu terlambat sampai di KBRI, kata dia. "Kami terima laporan, agak terlambat seminggu," kata dia.

Menurut Benny, keterlambatan laporan karena mekanisme birokrasi PDRM. "Negeri Sembilan jauh dari pusat," kata dia.

Advertisement

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) membujuk keluarga korban TKI yang ditembak polisi Malaysia untuk diotopsi ulang guna memastikan dugaan pengambilan organ tubuh. "Otopsi ulang diperlukan untuk mengetahui kondisi korban," kata Jumhur.? Ia mengatakan perwakilan BNP2TKI di Nusa Tenggara Barat mendampingi keluarga korban dan meminta agar otopsi bisa dilakukan.

Menurut dia, isu pengambilan organ tubuh perlu dibuktikan, tidak sekedar diucapkan. Mengenai kasus itu, ia mengatakan mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah. Presiden juga sempat menanyakan kasus itu pada dia.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif