Esposin, BOYOLALI -- Evakuasi mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Eri Yunanto, di kawah Merapi, menunjukkan aksi luar biasa enam anggota tim SAR yang mempertaruhkan nyawa. Mereka mencoba menuruni tebing kawah Gunung Merapi, Senin (18/5/2015), sekitar pukul 11.30 WIB, dan kembali membawa jenazah Eri.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Mereka berasal dari dua kelompok SAR yang berbeda, yaitu SAR DIY dan SAR Barameru. Berikut nama keenam anggota SAR tersebut: - Andri Suzanto (SAR DIY) - Rahmad diyono (SAR DIY) - Ridho (SAR DIY) - Bakat Setiawan alias Lahar (SAR Barameru) - Endro Sambodo (SAR Barameru) - Mukhsin (SAR DIY)
Regu SAR tersebut memang turun ke kawah dengan perlengkapan baju antiapi dan bantuan pernafasan tabung oksigen sebagai antisipasi suhu panas dan gas beracun. Namun, mereka menghadapi bahaya lain, yaitu kondisi bebatuan yang rawan longsor.
Dari informasi di Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) yang himpun Esposin, Minggu, kedalaman kawah Merapi mencapai 400 meter. Di dalam kawah panas berdiameter 400 meter itu, terbentuk kubah baru sejak erupsi Merapi 2010.
Kubah ini dinilai sangat berbahaya termasuk magma dan gas beracun sulfatara. Sementara dinding kawah yang tak semuanya vertikal itu terdiri dari batu-batuan yang sangat rapuh.