Sleman--Sugiyo, 60, warga Trawono, Kaligan, Saptosari, Gunungkidul tewas mengenaskan setelah tertabrak kereta api (KA) Argo Lawu di dekat pintu perlintasan Bandara Adisutjipto, Jumat (26/3).
Informasi yang dihimpun Harian Jogja di lokasi kejadian, menyebutkan korban bersama salah seorang anaknya sehari-harinya adalah pemulung dan tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Wahana, 51, petugas penjaga pintu perlintasan Bandara Adisutjipto menginformasikan bahwa sebelum kejadian sekitar pukul 09.00 WIB korban memungut sampah plastik di dekat rel di sebelah timur pintu perlintasan. Saat itu juga dari arah timur muncul kereta api Argo Lawu jurusan Solo-Jakarta yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Wahana sempat mendengar suara bel dari kereta sebanyak satu kali. Namun korban tidak mendengar. Belakangan diperoleh informasi dari anaknya bahwa korban mengalami gangguan pendengaran.
“Saya tidak melihat korbannya, tahu-tahu karung yang dipegang korban mental begitu kereta melintas” ujarnya, Jumat (26/3).
Setelah tertabrak kereta, korban terpental sekitar 3 meter dari tempatnya semula dan langsung meninggal dunia. Terdapat luka menganga di kepala sebelah kanannya. Jenazah langsung dibawa dengan menggunakan ambulans ke RS Sardjito untuk diautopsi.
Anton, 20, anak korban yang ditemui di Mapolsek Depok Timur, Jumat (26/3), terlihat sangat terpukul dengan kepergian bapaknya. Menurut penuturannya, ia terakhir berjumpa dengan bapaknya Kamis (25/3). Saat itu ia pamit hendak pulang ke Wonosari. Tidak ada pesan apapun dari bapaknya ketika ia hendak berangkat.
Lanjutnya, sang bapak baru 20 hari tinggal di daerah Jagalan, Sambilegi Kidul, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Ia juga belum mengetahui kapan bapaknya akan dikebumikan. JIBI/Harian Jogja/mag