SEMARANG-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng memberikan tali asih kepada 30 janda pahlawan nasional/warakawuri dan perintis kemerdekaan.
Penyerahan tali asih dilakukan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo pada upacara Hari Pahlawan ke-67 di halaman Kantor Gubernuran Jl Pahlawan, Kota Semarang, Sabtu (10/11/2012).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Para janda pahlawan penerima tali asih berasal dari beberapa daerah antara lain, Solo, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Sukoharjo, Kendal, Kebumen, Temanggung, dan Pati.
Bibit Waluyo, menyatakan penyerahan tali asih sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada janda para pahlawan yang gugur membela Negara mengusir penjajah.
"Para pahlawan telah mengorbankan jiwa, raga, darah dan air mata, maka sudah sepantasnya pemerintah memberikan penghargaan kepada istri mendiang pahlawan,” ujarnya.
Gubernur mengibaratkan pahlawan telah memberikan mangkuk dan piring, maka harus dijaga jangan sampai gempil atau pecah. Untuk itu, ujarnya, persatuan dan kesatuan bangsa harus terus dijaga dengan melakukan kegiatan yang positif.
“Tawuran pelajar, bentrok masyarakat antardesa, dan perkelahian antarmahasiswa harus dihindari,” tandas mantan Pangdam IV/Diponegoro ini.
Sementara, Ketua KNPI Jateng, Novita Wijayanti menilai bangsa Indonesia mulai kehilangan jati diri, sehingga marak tawuran pelajar, bentrokan antarwarga. Masyarakat cenderung mudah tersinggung. Hanya permasalahan sepele mereka saling menyerang hingga membunuh.
”Kondisi ini tak bisa terus dibiarkan. Pemerintah bersama masyarakat harus segera mencari akar permasalahannya dan mengambil langkahb strategis untuk mengatasinya,” ujar dia.
Pada peringatan Hari Pahlawan ini, juga ditandai dengan mengheningkan cipta selama 60 detik. Setelah upacara bendera dilanjutkan ziarahan dan menabur bunga di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang dipimpin Kapolda Jateng, Irjen Pol Didiek S Triwidodo.