Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengatakan dinamika menjelang Pemilu 2014 sudah terasa.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Sementara di sisi lain, riset Edelman Trust Barometer menunjukkan tingkat kepercayaan publik kepada pers sebesar 77%. Adapun kepercayaan publik kepada pemerintah 47%.
Hal itu menurut Djoko membuktikan media massa sebagai sarana efektif mentransfer nilai dan pesan yang dapat segera memengaruhi khalayak umum. "Hasil survei itu merupakan amanah bagi jurnalis untuk dapat menjadi bagian produktif dari perubahan," ujarnya di sela-sela sidang Persatuan Radio Siaran Swasta Indonesia (PRSSNI) di Jakarta, Rabu (27/2).
Jurnalis, lanjut dia, memiliki kewajiban memastikan tak ada satu kata atau ekspresi simbolik yang dapat memicu permusuhan. Terlebih menjelang Pemilu 2014, media massa dituntut menghadirkan pemberitaan yang relevan dengan kepentingan masyarakat.
Muhammad Riyanto, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia, mengatakan sejauh ini tidak banyak problem di siaran radio terkait pemilihan kepala daerah atau pemilu.
"Khusus masa kampanye dan sebelum kampanye kami mengikuti ketetapan KPU," jelasnya.
Dia menegaskan media massa khususnya radio menjelang Pemilu 2014 intinya harus menjaga keberimbangan, menegakkan rasa keadilan dan tidak memojokkan, mendiskreditkan serta memfitnah.
Rohmad Hadiwijaya, Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Indonesia (PRSSNI) menegaskan kredibilitas merupakan prinsip utama yang harus dipegang media massa. "Kalau tidak kredibel akan rusak industri media massa," jelasnya. (40)