Jakarta--Rencana pengurangan jumlah BUMN (rightsizing ) menjadi 85 tidak akan tercapai tahun ini, karena itu Kementerian Negara BUMN berharap rencana ini tetap diteruskan dalam program 100 hari kabinet baru.
Demikian dikemukakan oleh Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (4/9).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
"Kabinet baru kalau menjadikan rigthsizing BUMN di kebijakan 100 hari itu bisa cepat selesai. Karena sebenarnya tinggal masalah komitmen saja," katanya.
Ia mengatakan, tidak tercapainya rencana yang tertuang dalam Instruksi Presiden No.5 tahun 2008 tentang restrukturisasi dan rightsizing BUMN itu karena berbagai masalah yang terjadi di pelaksanaannya.
Menurut Sofyan, salah satu yang jadi kendala adalah masalah pajak dan kordinasi antar departemen yang belum sinkron. "Tahun ini memang tidak akan tercapai. Tapi ke depannya saya harapkan BUMN makin baik," ucapnya.
Saat ini jumlah BUMN masih sebanyak 139 perusahaan. Pemerintah akan menciutkan jumlah tersebut melalui pembentukan induk usaha atau holding company beberapa BUMN sektor yang sama, akuisisi BUMN kecil oleh BUMN besar dan merger.
dtc/tya