Jakarta--Kualitas beras dalam rangka operasi pasar (OP) dan beras miskin (raskin) kerap kali mendapat kritikan, karena jauh dibawah standar atau berkualitas buruk. Pemerintah pun mengakui hal itu dan berjanji meningkatkan kualitas beras OP dan raskin.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Menteri Pertanian yang juga Deputi Menko Perekonomian bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurthi saat ditemui disela-sela acara pameran Feed the World di JCC, Jakarta, Jumat (29/1).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
"Jangan mengharapkan operasi beras untuk jenis beras super. Kita juga memahami kalau kualitas beras untuk rasdi (beras subsidi) atau raskin (beras miskin) masih harus ditingkatkan," katanya.
Bayu mengatakan selama ini pemerintah menggunakan beras medium jenis IR 3 untuk kegiatan OP maupun penyaluran raskin. Pemerintah berjanji akan meningkatkan kualitas beras-beras tersebut termasuk dalam hal pembeliannya.
"Banyak cara untuk memperbaikinya, bisa aspek teknologi, cara menyimpannya, belinya lebih bagus," jelasnya.
Namun Ia membantah kualitas beras yang buruk menjadi penyebab OP beras tidak laku. Menurut Bayu, hal itu lebih disebabkan pasokan beras yang masih cukup dimasyarakat.
"Sehingga OP tidak laku bukan karena kualitas berasnya, tapi beras masih ada stoknya di masyarakat," ucapnya.
dtc/isw