Jakarta (Esposin)--Pemerintah daerah (Pemda) masih banyak yang belum merelakan sebagian saham BPD dilepaskan kepada publik. Ada anggapan bahwa anak mereka sudah dewasa dan berkembang, kemudian dijual ke pihak lain.
Demikian disampaikan Direktur PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), Tatang Sumana di hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (7/4/2011). "Ada rasa memiliki dari pemegang saham, dari kecil dipelihara. Sekarang sudah dewasa, sudah cantik, dijual kepada yang lain," terangnya.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Untuk itu, penting bagi eksekutif BPD dengan bantuan Bank Indonesia (BI) melakukan sosialisasi pentingnya bank daerah go public. Tidak hanya kepada masyarakat di daerah, tapi juga pemegang saham dalam hal ini pemda. "Jadi harus ada pemahaman, kalau saham dilepas hanya sebagian. Dan pengendalian tetap berada di Pemerintah Jabar," tuturnya.
Dengan rencana bisnis yang telah disusun secara matang, BPD yang telah go public bisa tumbuh. Tentu ini menguntungkan pemegang saham, baik masyarakat atau pemda. "Ini akan membuat nilai ekonomis dari Pemda. Dalam jangka pendek memang melambat karena pemegang sahamnya bertambah, tapi ke depan justru lebih baik," tutur Tatang.
(dtc/tiw)