Esposin, DEPOK -- Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, mengungkapkan kasus penculikan bocah SD berinisial J, 7, di Depok, perlu ditangani serius. Menurutnya, perbuatan pelaku merupakan kejahatan luar biasa terhadap anak.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Menurutnya, diperlukan psikolog forensik untuk membuka tabir kasus tersebut. Sebab, kata dia, tersangka Januar Arifin alias Begeng, 35, tampak panik setelah melakukan perbuatannya. "Ketika polisi menggerebek tersangka, tersangka panik dan membekap korban hingga tewas," ujarnya, Senin (8/2/2016).
Tetapi, lanjutnya, tersangka tak membeberkan motif perbuatannya termasuk ihwal dugaan adanya kekerasan seksual dan pemerasan. Menurutnya, kejahatan terhadap anak masuk kategori kejahatan luar biasa seperti yang disepakati Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. "Jadi perlu disuntik kebiri terhadap pelaku kejahatan terhadap anak itu," katanya.
Polresta Depok masih mendalami motif Januar Arifin alias Begeng, 35, tersangka penculikan dan pembunuhan J, 7, di Beji, Depok, melakukan aksinya. Muncul dugaan, bocah SD tersebut mengalami kekerasan seksual oleh tersangka.
Apalagi Januar sendiri masih enggan mengakui telah membunuh bocah itu. Meski telah ditangkap di rumahnya hanya berdua bersama korban yang telah tak bernyawa, dia tetap mengelak.
"Saya tahunya dia lagi tidur di kamar, dekat dapur. Saya enggak tau, terus orang-orang itu datang. Sebelum kejadian masuk kamar saya, terus dia keluar, udah. selesai. Saya enggak tahu, tadinya posisinya ada di kasur, tahu-tahu dia ada di kamar mandi. Saya enggak berani pegang," kilahnya seperti ditayangkan TV One, Minggu (7/2/2016).
Zainal diketahui menjemput korban di sekolahnya, Beji, Kota Depok, pada Sabtu (6/2/2016) siang dan membawanya ke rumah itu, Jl. H. Albaido, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. Tak ada seorang pun yang tahu aksinya di dalam rumah tersebut. Bahkan tetangga rumahnya pun baru tahu ada pembunuhan setelah polisi datang menggerebek, Minggu (7/2/2016) pagi. Apalagi, tersangka dikenal jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Lihat pertama, siang pukul 11.00-an WIB, saya lihat dia mau masuk rumah. Kedua, sore pukul 16.00 WIB, posisi anaknya duduk di motor, kayaknya mau keluar," ujar Iwan, tetangga rumah Januar kepada TV One.