Esposin, JAKARTA -- Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) meminta dukungan Bareskrim Polri soal kasus pembantaian keluarga di Papua Barat bulan lalu.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
"Kedatangan kita minta dukungan dari Kabareskrim, saya sampaikan kronologis peristiwa pembantaian satu keluarga di mana seorang ibu dan tiga anaknya, satu di dalam kandungan, satu berumur 6 tahun, satu 2 tahun, mengalami pembantaian sangat sadis dan di luar akal sehat," kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait di Bareskrim, Jakarta, Jumat (18/9/2015).
Aris mengatakan penanganan kasus pembantaian ini terkesan menggantung, padahal Polres Teluk Bintuni telah mengantongi calon tersangka. "Tersangka kasus ini berinisial ST nampaknya oknum tentara, sudah diserahkan ke Denpom tapi belum mau terima," katanya.
"Oleh sebab itu, kami ke sini untuk berkoordinasi dengan pak Kabareskrim. Besok akan bertemu Panglima TNI, dan Senin pekan depan berangkat ke Papua Barat untuk melihat dan melakukan investigasi di sana."
Seperti diwartakan pembunuhan keji terjadi di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, dengan empat korban jiwa. Masing-masing, seorang ibu hamil Frelly Dian Sari, dan dua anaknya Cicilia Putri Natalia dan Andika. Ketiganya ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan pada 27 Agustus 2015 lalu.