Jakarta--Pembajakan situs untuk menuntut pembebasan Abu Bakar Ba’asyir bukan penyampaian pesan yang biasa.
Upaya itu juga sebagai ajang memperlihatkan kemampuan di dunia maya.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Pengamat terorisme Al Chaidar menilai munculnya halaman itu untuk mengekspresikan pembelaan terhadap ustad mereka. Selain itu juga sebagai ajang untuk memperlihatkan kemampuan di dunia maya.
“Itu bukan sekadar ajang biasa, sekaligus juga sebagai pengabdian terhadap ustad mereka,” katanya seperti dilansir inilah.com, Senin (23/8).
Al Chaidar mengatakan munculnya tindakan menghack situs seperti itu ada niat khusus, dan bukan niat biasa yang disamarkan.
Jika disamarkan, maka biasanya pelaku terorisme akan mengerjakannya dengan jauh lebih serius. Niat yang disamarkan itu termasuk untuk mendirikan negara Islam.
Al Chaidar menambahkan, bagi teroris lapangan perang itu cukup luas dan terdapat di mana-mana dan menurut mereka semua medan itu harus dikuasai.
“Mereka boleh dikatakan pemimpin-pemimpin perang yang well-informed (banyak pengetahuan di berbagai bidang) dan banyak di antara mereka ulama-ulama tradisional,” katanya. inilah/nad