Jakarta--Menkum HAM Patrialis Akbar meminta publik membiarkan polisi bekerja untuk mengusut kematian wartawan Kompas M Syaifullah.
Meski demikian, polisi juga diminta untuk transparan membongkar penyebab kematian Kabiro Kompas Kalimantan itu.
"Pada prinsipnya tentu harus transparan. Harus ditemukan latar belakang kasusnya apa supaya tidak terjadi fitnah. Biarkan polisi bekerja," ujar Patrialis usai rapat Paripurna DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/7).
Patrialis juga meminta polisi bekerja profesional dalam menyelidiki kematian Syaifullah. "Saya optimis polisi akan profesional dalam kasus ini," imbuh dia.
Syaifullah ditemukan tergeletak di depan televisi di depan rumah di Balikpapan. Dia meninggal dengan tubuh penuh lebam dan keluar busa dari mulutnya. Syaifullah akan diotopsi di RS Bhayangkara Balikpapan.
dtc/nad