JAKARTA--Pemerintah mendorong peternakan sapi di luar negeri untuk melakukan pembiakan dan penggemukan sapi di Indonesia, untuk memenuhi permintaan komoditas tersebut yang dirasakan kian meningkat di dalam negeri sehingga seringkali mengerek harga di pasar.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Staf Khusus Presiden bidang Pangan dan Energi Jusuf Gunawan mengatakan salah satu asal perternak sapi yang didorong pemerintah adalah investor pebisnis tersebut asal Australia.
“Presiden [Susilo Bambang Yuhdoyono] concern [untuk meningkatkan pasokan daging sapi memenuhi kebutuhan yang terus meningkat]. Bergiat bagaimana investor datang,” kata Jusuf saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Kamis (29/11/2012).
Menurutnya, rata-rata konsumsi daging sapi di dalam negeri terus mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2012 rata-rata konsumsinya sebesar 1,98 kilogram/tahun, maka diperkirakan pada 2013 akan mencapai 2,2 kilogram.
Sementara jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan dengan Amerika Serikat misalnya, yang telah mencapai tingkat konsumsi daging sapi rata-rata 58 kilogram/tahun.
“Andaikata jadi 20 kilogram/tahun [rata rata konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia, maka akan ] luar biasa peningkatannya. Hal itu mengacu pada pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat,” kata Jusuf.
Untuk itu, jelasnya, upaya untuk menciptakan swasembada pasokan daging sapi memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri mesti segera terealisasi.
Pemerintah mengajak investor dalam maupun luar negeri untuk menjalankan usaha pembiakan, penggemukan, dan penyembelihan sapi yang menyebar di sejumlah daerah. Apalagi selama ini biaya logistik menjadi tantangan untuk negara kepulauan seperti Indonesia.
“ [Untuk itu investor asal] Australia [juga diajak] datang untuk [melakukan pembiakan, penggemukan sapi,” kata Jusuf.