SOLO-Tragedi pelemparan bahan peledak yang diduga granat nanas di pos pengamanan (Pospam) Gladak, Solo, pada malam Lebaran menjadi perhatian serius dari Mabes Polri. Tim supervisi Mabes Polri didampingi jajaran Polresta Solo meninjau lokasi kejadian, Kamis (23/8/2012) siang.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Dari pantauan Esposin, tim yang diketuai Brigjen Carlo Tewu meminta penjelasan kepada anggota Pospam Gladak tentang kronologis kejadian pelemparan granat yang dilakukan oleh orang yang tak bertanggung jawab. Selain itu, tim melihat barang apa saja yang rusak akibat pelemparan granat tersebut.
“Kunjungan ini sebagai bentuk perhatian dari Kapolri yang menyuruh tim untuk mengecek langsung kondisi pospam yang dilempar bahan peledak,” Carlo disela-sela kunjungan di Pospam Gladak, Solo, Kamis.
Menurutnya, pelaku pelemparan bahan peledak yang diduga granat nanas itu masih dalam tahap penyelidikan. Secara teknis, Carlo tidak berani menyebutkan secara rinci. “Ya tetap masih ditelusuri siapa saja pelakunya. Untuk tahap penyelidikan ada tim tersendiri yang menanganinya,” papar Carlo.
Kendati ada tragedi pelemparan granat di Pospam Gladak Solo, menurut Carlo, secara keseluruhan pantauan pospam di Jawa Tengah tidak kejadian yang menonjol selama Lebaran. “Secara keseluruhan apa yang kita lihat selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2012 khususnya di wilayah Jawa Tengah masih kondusif dan terkendali,” kata Carlo.
Carlo menegaskan tim supervisi selanjutnya mengecek pospam yang terletak di jalur selatan dan jalur utara. Dia mengharapkan tidak ada kejadian serupa di daerah lain. “Atas tragedi pelemparan di pospam ini, pelayanan masyarakat tetap berjalan. Lihat saja, aktivitas warga sudah kembali normal,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in menegaskan akan menelusuri pelaku teror di Kota Solo. Saat disinggung tentang pernyataan dari tokoh partai tertentu yang menginginkan pergantian dirinya, Asjima’in menyikapi dengan senyuman. “Biarlah mereka ngomong apa, namun itu bukan kewenangannya. No coment lah,” jelasnya.