Pasar Sepeda Motor di Indonesia Kuartal III
Bulan |
2012 (unit) Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur |
2011 (unit) |
Juli |
585.658 |
740.121 |
Agustus |
433.529 |
681.444 |
September |
628.739 |
723.906 |
JAKARTA: Penjualan sepeda motor mulai memperlihatkan tren penguatan setelah sebelumnya sempat anjlok akibat penaikan uang muka minimum kredit kendaraan bermotor dan melorotnya harga komoditas.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan motor pada September melonjak 45% dari 433.529 unit pada bulan sebelumnya menjadi 628.739 unit, atau merupakan angka penjualan tertinggi ketiga sepanjang 9 bulan pertama tahun ini.
“Memang, dampak penaikan DP [down payment/uang muka] masih mempengaruhi penjualan secara nasional hingga bulan lalu,” ungkap Thomas A. Wijaya, Deputy General Manager Sales Division AHM, hari ini (Minggu 10/7/2012).
Sepanjang Januari-September tahun ini, pertumbuhan penjualan sepeda motor hanya terjadi pada Februari dengan kenaikan 9,34% dari 613.449 pada 2011 menjadi 670.757 unit, atau menjadi rekor penjualan tertinggi dalam periode tersebut.
Penjualan mulai melorot pada Maret akibat isu penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan terus berlanjut hingga Agustus yang merupakan imbas dari penaikan DP minimum kredit kendaraan bermotor.
Meskipun demikian, penjualan sepeda motor pada September turun 13,2% dibandingkan 2011, yakni sebanyak 723.906 unit. Kondisi ini dapat dikatakan lebih baik dibandingkan catatan penjualan pada Juli atau pada saat menjelang Lebaran ketika tren pembelian sepeda motor meningkat.
Pada Juli, penjualan sepeda motor turun 20,8% dari 740.121 unit pada 2011 menjadi 585.658 unit, diikuti pada Agustus dengan penurunan 36,38% dari 681.444 unit menjadi 433.529 unit akibat jumlah hari kerja yang lebih sedikit karena libur Lebaran.
“Dengan situasi seperti ini, kondisi pasar dapat dikatakan membaik jika penjualan sudah dapat kembali menembus 550.000 unit hingga 600.000 unit,” ujarnya.