Esposin, SOLO -- Badan Promosi Pariwisata Indonesia Solo (BPPIS) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bakal bekerja sama mengembangkan potensi wisata baru Kota Solo, yaitu kampung.
Ketua BPPIS Solo, Hidayatullah Al Banjari, menyebutkan pihaknya bersama Pokdarwis tengah memetakan potensi keunggulan masing-masing kampung. Kampung, kata dia, bisa menjadi showroom atau etalase pariwisata. “Wisatawan tidak hanya datang untuk melihat-lihat tapi ada beberapa yang ingin mencoba. Seperti membatik, di kampung-kampung batik itu wisatawan bisa mencoba membatik, atau lainnya,” tutur Hidayatullah, kepada Esposin, saat ditemui di Kantor Disbudpar Solo, Sabtu (21/9/2013).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Sekretaris Pokdarwis Solo, Gatot Sudarmasto, mengatakan saat ini pihaknya sedang menyusun buku mengenai potensi wisata di 13 kelurahan. Buku tersebut akan dijadikan sebagai salah satu media promo kepada wisatawan asing.
Pada bagian lain, Kelurahan Sondakan terpilih menjadi satu dari 17 desa di Indonesia yang masuk sebagai nominasi Desa Wisata. Kasi Kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Gembong H Wibowo, mengatakan Sondakan menyisihkan dua kelurahan lain di Solo yang juga diajukan untuk masuk nominasi Desa Wisata. “Sebenarnya tidak diajukan. Hanya saja, tahun 2012 lalu ada tiga kelurahan di Solo yang mendapatkan dana program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) masing-masing senilai Rp75 juta,” kata Gembong.
Ketiga kelurahan tersebut adalah Sondakan, Laweyan dan Mojosongo.