BANDUNG - Drs Suyadi yang lebih dikenal sebagai penggagas dan pemeran karakter terkenal dari serial boneka Si Unyil, Pak Raden, mendapat anugerah khusus dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Anugerah Ganesa Widya Jasa Utama tersebut diberikan kepada Suyadi untuk kategori pelopor bidang industri kreatif klaster animasi dan tokoh animator.
Selain Suyadi, anugerah tersebut juga diberikan kepada Martha Tilaar untuk jasa dan prestasi pengembangan kosmetik asli Indonesia berbasis bahan alam, Dian Wahdiani Syarief sebagai pendiri Yayasan Sjamsi Dhuha yang peduli terhadap penderita lupus. Penghargaan tersebut diserahkan pada peringatan 92 tahun ITB yang diselenggarakan di Aula Barat ITB, Bandung, Selasa (3/7/2012).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
ITB juga memberikan penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama kepada Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, mantan Menteri Perindustrian Kabinet Pembangunan III, AR Soehoed, Budi Yuwono Prawirosudirjo yang menjabat Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, serta Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Lex Laksamana.
Sedangkan penghargaan Ganesa Wirya Jasa Utama diberikan kepada 14 tokoh masyarakat, yaitu mantan Wakil Ketua Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Erry Riyana Hardjapamekas yang dinilai telah menunjukkan jasa dan prestasi menonjol sebagai pendiri lembaga antikorupsi itu. Selain Erry, penghargaan diberikan kepada RJ Lino untuk prestasi menonjol dalam bidang kepelabuhan di Indonesia, Fazwar Bujang untuk prestasi dalam pengembangan industri baja.
Kemudian, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan untuk prestasi dalam pengembangan energi, Made Dana M Tangkas untuk pengembangan manufaktur otomotif, Abdul Hamid Batubara dan R Prijono untuk pengembangan bidang energi migas, Rinaldi Firmansyah untuk pengembangan bidang telekomunikasi, Christopher Silver untuk bidang perencanaan wilayah dan pengembangan kebijakan, dan F Silaban untuk bidang arsitektur.
ITB yang berlokasi di Jalan Ganesa, Bandung, pertama kali didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1920 dengan nama Technische Hogeschool. Sekolah tinggi teknik pertama yang didirikan di Indonesia itu sempat berganti nama menjadi Kogyo Daigaku pada masa pendudukan Jepang. Pada 2 Maret 1959, ITB resmi didirikan setelah sebelumnya menjadi fakultas teknik, matematika, dan ilmu pengetahuan alam dari Universitas Indonesia yang berpusat di Jakarta.