Esposin, JAKARTA-- Operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK diwarnai dua hal yang menarik perhatian publik. Pertama, penangkapan dipimpin penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK), dan yang kedua, Bareskrim Polri yang melanjutkan kasus itu.
Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkapkan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Novi Rahman Hidayat dipimpin oleh salah satu dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK. "OTT Nganjuk ini dipimpin oleh seseorang yang namanya tercantum di antara 75 pegawai KPK," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangan persnya, Senin (10/5/2021).