Harianjogja.com, JOGJA-Terhitung mulai 12 Desember 2013, Bank Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY resmi menjadi PT. BPD DIY. Perubahan ini membawa konsekuensi perluasan layanan hingga luar DIY.
Direktur Umum Bank BPD DIY, Supriyanto menuturkan pada 4 Desember 2013 Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan peralihan izin usaha dari daerah kepada Bank BPD DIY. Adapun pada 12 Desember Bank BPD DIY resmi berada di bawah PT. Bank BPD DIY.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
"Status hukum menjadi PT ini mengisyaratkan Bank BPD DIY dapat memperluas operasional. Tidak terbatas wilayah administrasi dan geografi," jelas dia saat peringatan HUT Bank BPD DIY ke-52 tahun di Bangsal Kepatihan Jogja, Jumat (20/12/2013) malam.
Rencana tersebut, kata dia, membawa konsekuensi bagi Bank BPD DIY untuk memperkuat modal. Setidaknya, dibutuhkan dana sebesar Rp1 triliun untuk meningkatkan kapasitas layanan pembiayaan kepada nasabah di tingkat nasional.
Realisasi peran Bank BPD DIY sebagai Bank APEC juga perlu dipercepat untuk memperkuat ekonomi daerah. Guna mencapai tujuan tersebut, Bank BPD DIY terus bekerja sama dengan BPR di DIY untuk meningkatkan sinergistas dan usaha di tingkat lokal dan nasional.
Selama 52 tahun melayani masyarakat, ia menuturkan Bank BPD DIY terus bertumbuh. Meski tidak menyebut jumlah secara riil tetapi ia menuturkan dalam lima tahun terakhir, total aset Bank BPD DIY meningkat tiga kali lipat. "Peningkatan ini dari penambahan Dana Pihak Ketiga (DPK), kredit maupun dari laba perusahaan," imbuhnya.
Bank daerah ini juga melakukan kerja sama dengan perusahaan asuransi dengan harapan dapat menyediakan one stop services kepada nasabah. Sebab saat ini masyarakat membutuhkan produk tunggal yang menyertakan berbagai benefit.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memaparkan momen ini dapat mengantarkan Bank BPD menjadi lebih mandiri. Terutama dalam peningkatan transaksi keuangan jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 31 Desember 2015.
Kulonprogo, kata dia akan dikembangkan sebagai kawasan ekonomi khusus. Rencana ini sesuai dengan rancangan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Bank BPD DIY diharapkan dapat membantu Kulonprogo menjadi raksasa ekonomi baru. "Tidak hanya Kulonprogo, pertumbahan ini juga akan mendorong DIY berkembang pesat. Bank BPD DIY dapat berpartisipasi," jelasnya.
Ke depan, Sultan juga menyampaikan lingkup operasional Bank BPD DIY harus diperluas hingga lintas provinsi.
Dalam kesempatan yang sama, Bank BPD DIY melakukan soft launching logo baru dan nama Bank BPD DIY menjadi Bank DIY. Kematangan usia dan peningkatan pelayanan ini diharapkan dapat ikut mendukung perekonomian daerah.