“Personel kami tarik ke Posko Siaga di Muntilan,” kata Joko Sudibyo, Kepala BPDB Magelang kepada Harian Jogja Selasa (19/3).
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Bukan hanya personel dari BPDB Magelang, Anggota SAR Semarang, DIY dan relawan yang sempat membuka posko di Balaidesa Kaliurang, Srumbung Magelang juga sudah ditarik.
Joko mengakui informasi kecelakaan pendaki Merapi simpang siur. Dia menuturkan mendapat informasi pertama justru ketika ditanya wartawan. Setelah itu dia cek ke posko siaga bencana di Muntilan. Tetapi di posko informasi itu juga belum ada. ”Ternyata setelah dicek informasi itu sudah beredar di jaringan komunikasi radio komunitas (HT). Setelah ada yang menyebut info itu valid kemudian kami bergerak,” kata Joko.
Berdasarkan komunikasi di HT disebutkan sudah ada yang di tempat kejadian peristiwa dan menyebutkan ada tujuh pendaki. Satu meninggal, satu kritis dan empat hilang.
Selanjutnya dikirim tim untuk mendaki ke puncak melalui dua sisi Kali Bebeng. Namun hampir sampai puncak tidak ada korban yang ditemukan. Bahkan tanda-tanda ada pendakian juga tidak ada. ”Tim kemudian turun dan karena cuaca hujan dan sudah malam. Korban juga tidak ditemukan. Informasi juga tidak jelas. Akhirnya setelah mahrib operasi kita nyatakan ditutup,” tambahnya.
Selanjutnya, pihaknya masih akan terus memantau informasi soal pendakian tersebut. ”Mudah-mudahan informasi ini tidak benar jadi tidak ada korban,” ujar Joko.