JAKARTA - Mata uang rupiah pada awal pekan pagi ini belum bergerak nilainya di posisi Rp8.960 terhadap dolar AS seiring pelaku pasar yang tengah menunggu pertemuan Uni Eropa pada hari ini.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Ia menambahkan, UE akan menata utang pemerintahnya untuk tidak lebih 60 persen dari PDB posisi sekarang yang rata-rata mencapai 80 persen dan defisit anggaran tidak lebih dari tiga persen PDBnya di posisi sekarang rata-rata yang mencapai 6,4 persen. "Tampaknya tidak ada pilihan bagi investor UE untuk tidak sepakat mengingat sebagian besar krediturnya adalah perbankan UE," ujarnya.
Ia mengatakan, kegagalan kesepakatan dapat memicu pelemahan nilai tukar euro yang tajam dan kemungkinan keluarnya Yunani dari negara kawasan euro. Dari dalam negeri, Lana menambahkan, total utang luar negeri yang akan jatuh tempo tahun ini mencapai hampir 19 miliar dolar AS akan cukup signifikan menekan rupiah jika tidak diimbangi dengan masuknya capital inflow. Ia mengatakan, untuk mengurangi tekanan terhadap pasar valuta asing di dalam negeri, pemerintah menyiapkan penerbitan utang global baru denominasi dolar AS dan yen (Samurai Bond).
JIBI/SOLOPOS/Ant