Esposin, JAKARTA--Mikroplastik, plastik kecil yang panjangnya tidak lebih dari 5 mm, telah terdeteksi keberadaannya di hampir semua ekosistem laut di seluruh dunia, termasuk wilayah pesisir, muara, serta lautan terbuka. Sungai-sungai pun tak lepas dari kandungan mikroplastik masuk melalui limpasan angin, limpasan hujan, dan saluran drainase serta degradasi sampah plastik in situ.
Prevalensi mikroplastik yang semakin meluas berbahaya terhadap lingkungan. Sebab, mikroplastik dapat dikonsumsi oleh beragam organisme laut. Saat organisme-organisme ini mengonsumsi mikroplastik, ada potensi mikroplastik mengandung zat berbahaya, seperti polutan organik dan logam berat yang dapat terbioakumulasi dalam rantai makanan laut dan menciptakan risiko serius bagi ekosistem.