by Rudi Hartono Jibi Solopos - Espos.id News - Jumat, 6 Desember 2013 - 06:21 WIB
Esposin, SOLO — Guru Olahraga SMK Muhammdiyah 1 Solo, Muhammad Fatoni, 24, menjadi korban kekerasan muridnya seusai Ujian Akhir Semester (UAS) di sekolah setempat, Kamis (5/12/2013). Awalnya dari kalimat bernada tinggi hingga aksi saling dorong, cutter pun disabet ke tangan guru SMK Muh 1 Solo itu.
Tangan kanan guru yang bertempat tinggal di rumah indekos di Sumber, Banjarsari, Solo itu disabet menggunakan cutter oleh salah satu murid Kelas XII Teknik Kendaraan Ringan, RYD.
Kepala SMK Muhammadiyah 1 Solo, Nurnida Setyaningsih, saat dimintai konfirmasi Esposin, membenarkan adanya kejadian itu. Namun, ia enggan menjelaskan permasalahan yang sebenarnya secara jelas.
Menurut orang nomor satu di sekolah yang beralamat di Jl. Kahayan I, Joyotakan, Serengan, Solo itu masalah tersebut telah diselesaikan secara internal. Kasus kekerasan murid itu dikatakannya tidak dilaporkan ke polisi.
“[Masalah] sudah selesai jadi jangan diberitakan,” ucap Nurnida saat dihubungi Esposin sebelum mengakhiri komunikasi.
Informasi yang dihimpun wartawan dari salah satu siswa kelas XII SMK Muhammadiyah 1 yang enggan disebut namanya, Fatoni disabet menggunakan cutter oleh RYD seusai UAS di dalam sekolahan.
Akibat kejadian itu Fatoni mengalami luka sabetan di tangan kanan dan harus dilarikan ke RSUI Kustati. Sumber menceritakan, peristiwa bermula saat pelaku mengucapkan suatu kalimat bernada tinggi kepada Fatoni. Sang guru pun meladeni tingkah pelaku. Aksi saling dorong pun sempat terjadi antara keduanya.
“Ketika itu Pak Fatoni bilang, kalau mau berkelahi jangan di sekolah. Tapi pelaku malah pergi dan tak lama kembali lagi dengan membawa cutter. Tiba-tiba saja ia menyabetkan silet itu ke arah Pak Fatoni dan mengenai tangannya,” urai siswa itu saat dihubungi wartawan.