news
Langganan

Muhammadiyah: Azan TV Diganti Running Text Saat Misa Paus Wujud Toleransi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Rabu, 4 September 2024 - 14:09 WIB

ESPOS.ID - Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Pemimpin Takhta Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus (kiri) didampingi Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan Romo Markus Solo Kewuta (tengah) bersiap mengikuti upacara penyambutan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Pertemuan tersebut membahas hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan sekaligus membahas isu-isu global, khususnya perdamaian di seluruh konflik perang yang melanda sejumlah negara di dunia. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

Esposin, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mendukung langkah Kementerian Agama (Kemenag) yang mengimbau stasiun televisi mengganti Azan Maghrib di televisi dengan running text (teks berjalan) saat misa bersama Paus Fransiskus, sebagai bentuk toleransi dan penghormatan.

"Setuju azan di TV diganti dengan running text demi menghormati saudara-saudara kita yang sedang misa," ujar Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Anderyan Noor dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Advertisement

Anderyan mengatakan azan di televisi bersifat rekaman, sehingga tidak masalah. Apalagi azan di masjid tetap berkumandang sebagai ajakan shalat yang sesungguhnya.

Misa yang dipimpin Paus Fransiskus akan dimulai pada Kamis pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB. Di sela-sela misa ini akan berbarengan dengan masuknya azan magrib.

Advertisement

Misa yang dipimpin Paus Fransiskus akan dimulai pada Kamis pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB. Di sela-sela misa ini akan berbarengan dengan masuknya azan magrib.

Maka dari itu, azan TV bisa diganti oleh teks berjalan agar ibadah misa tidak terputus, utamanya bagi mereka yang tidak bisa menyaksikan langsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

"Lagian dari 365 hari, masa sehari saja untuk toleransi kita tidak mau menghormati saudara kita untuk beribadah," kata dia sebagaimana dilansir Antara.

Advertisement

"Sangat jarang Paus datang ke Indonesia, biarkan saudara-saudara kita menikmati proses ibadah tersebut. Kita kaum Muslim sementara bisa menyiapkan pengingat azan melalui media lain seperti HP dan mushola/masjid di sekitar tempat tinggal kita," kata dia.

Sebelumnya PBNU dan MUI mengatakan hal serupa. Mereka tidak mempermasalahkan azan di TV diganti teks berjalan saat misa bersama Paus Fransiskus.

Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni'am Sholeh bahkan mengatakan penggantian tayangan azan magrib di TV tidak melanggar syariat Islam.

Advertisement

"Sebenarnya dari aspek syar’i, tidak ada yang dilanggar. Dan itu bagian dari solusi. Isunya bukan meniadakan azan. Hal itu untuk kepentingan siaran live misa yang diikuti jemaat Kristiani yang tidak dapat ikut ibadah di GBK," kata dia.

Bahkan dia mencontohkan hal sederhana seperti saat tayangan sepak bola secara langsung. Apabila waktunya berbarengan dengan azan, maka azannya juga akan diganti dengan teks berjalan. "Tidak ada masalah, ini soal kearifan lokal saja," kata Ni’am.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif