Esposin, SUBANG -- Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) memang memberikan keleluasaan bagi pemudik untuk menghindari kemacetan di jalur Pantura. Namun sebaliknya, para pengusaha, khususnya rumah makan dan restoran, di sekitar jalur Pantura terkena dampaknya. Omzet mereka anjlok sejak Tol Cipali dibuka.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Para pengusaha yang terimbas pengoperasian tol Cipali pun meminta pemerintah memberikan solusi kelangsungan usaha mereka. Ani, 40, pemilik Restoran Segar Rasa di Pantura Cirebon, menuturkan kebijakan pemerintah mempercepat pengoperasian jalan tol mengejutkan para pengusaha.
Dalam sosialisasi yang dilakukan, rencananya Cipali baru dilakukan paling cepat menjelang lebaran dari rencana awal Agustus-September 2015. "Pagi hari masih ramai karena orang ziarah kubur, tiba-tiba siang lengang tidak ada orang," kata Ani kepada Bisnis/JIBI, Selasa (14/7/2015).
Dia menuturkan dalam pertemuan para pengusaha yang terdampak tol semuanya mengeluhkan yang sama. "Presiden Jokowi di mata masyarakat Pantura tidak lagi didukung, pilihan presiden mempercepat pengoperasian tol tidak mempertimbangkan masyarakat Pantura" katanya.
Ani menuturkan tahun lalu, setiap malam dirinya menghabiskan 500 potong ayam mulai dari H-8 lebaran. Namun pada musim mudik kali ini, menjual 50 potong saja sudah sulit.
Akuan, pemilik restoran sea food di kawasna itu menambahkan saat ini dia hanya mengandalkan sisa perjanjian dengan para supir bus yang sudah diikat bertahun-tahun. Tahun ini, walau masih terikat perjanjian, banyak pengemudi yang meminta maaf tidak bisa singgah karena lewat tol.
"Dapat singgah 1 bus setiap hari saja [setelah pengoperasian tol] sudah lumayan," katanya.