Antrean kendaraan terpantau di perempatan Grogolan Pekalongan hingga perempatan Ponolawen atau dari arah timur (Semarang) menuju barat (Jakarta). Sementara itu, arah sebaliknya terlihat ramai lancar.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kendaraan yang mengular terjadi karena sistem buka-tutup di Jembatan Comal akan terus diberlakukan hingga volume kendaraan kembali normal. Sistem buka-tutup dilakukan dengan perbandingan 4:1, yaitu dua jam berbanding 30 menit. Jalur jalan dari arah timur atau Semarang dibuka selama dua jam dan jalur dari arah barat dibuka hanya 30 menit.
Untuk menghindari kemacetan, kendaraan dari arah timur bisa melalui jalur alternatif, yaitu dari Jl Jenderal Sudirman, Kota Pekalongan, ke Ponolawen, lalu belok kiri lewat jalur jalan Pekalongan-Kedungwuni, kemudian ke kanan arah Kajen-Kesesi-Godeh, dan tembus di Ampelgading. Sedangkan kendaraan dari Jl Ahmad Yani, Kabupaten Pekalongan, bisa melalui alternatif perempatan Wiradesa ke kiri lewat Jalan Raya Wiradesa Kajen-Kesesi-Ampelgading. Selanjutnya, kendaraan dari arah barat yang terjebak macet di Ampelgading bisa belok ke pos Gading Ambon, lalu belok kanan menuju perempatan Ujung Gede, belok kanan ke selatan lewat Desa Losari ke Karangbrahi-Ampelgading-
Salah seorang pemudik, Asep mengatakan pihaknya memilih Jembatan Comal karena mudah dilewati. Sementara itu, sejumlah jalur alternatif harus memutar 50 km dan jalannya sempit. "Saya antre kendaraan lama enggak apa-apa. Daripada memilih jalan alternatif yang membingungkan," ujarnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Minggu (3/8/2014).
Pantauan pemudik yang menggunakan sepeda motor terlihat menepi ke rest area dan SPBU di sepanjang jalur pantura Batang-Pekalongan. Hal ini karena hujan deras hingga malam ini mengguyur wilayah tersebut.