by Redaksi - Espos.id News - Rabu, 25 Januari 2012 - 17:48 WIB
“Jujur saja kami di Solo belum mampu untuk memroduksi mobil hingga ribuan. Sejuah ini dari pesanan sudah mencapai angka 5.000 namun kemampuan kami hanya mencapai 500 unit,” ujar Jokowi sapaannya, saat rapat kerja dengan pihak Komisi VI DPR, di Jakarta, Rabu (25/1/2012). Jokowi juga menegaskan sebenarnya dalam memproduksi mobil Esemka tidak akan mengalami kesulitan karena komponennya bisa didapatkan dari industri rumah tangga yang ada di Indonesia. "Kita tidak kesulitan dalam memproduksinya, karena komponen bisa didapatkan dengan mudah, misalnya velg dari Tegal dan knalpot dari Purbalingga,” tegasnya.
Sementara itu, untuk proses investasinya hanya mencapai angka Rp50 miliar untuk 300 unit mobil setiap bulannya. Ia menjabarkan angka Rp 50 miliar masing-masing untuk perluasan gedung, sarana assembly line, sarana finishing line, dan sarana QC (quality control) line.
Nilai investasi itu dinilai Joko sudah mencukupi karena produksi Esemka bukan seperti produksi manufaktur otomotif besar. “Yang terpenting jangan sampai gagal, walaupun secara massal tetap jumlahnya tidak besar dan terkontrol,” tegasnya. Mengenai investor Jokowi mengutarakan sangat senang adanya keterlibatan satu koperasi yang turut berinvestasi. Sedangkan tiga lainnya adalah swasta nasional. “Mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak, 5.000 unit bisa dicapai perbulannya,” tutur Jokowi.
Jokowi juga menegaskan wilayah pembelajaran tetap berada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sedangkan wilayah komersial atau bisnis difokuskan di PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) dan Solo Technopark.
JIBI/Harian Jogja/Wahyu Kurniawan