by Danang Nur Ihsan Newswire - Espos.id News - Minggu, 8 Maret 2020 - 01:00 WIB
Esposin, SOLO -- Mitos Nyi Roro Kidul tidak pernah lepas dari pantai selatan Jawa. Tidak jarang pula orang yang terseret ganasnya ombak pantai selatan kerap dikaitkan dengan mitos ini.
Selama ini pantai-pantai di selatan Jawa selalu menjadi objek wisata unggulan khususnya di DI Yogyakarta. Pantai selatan di wilayah DIY membentang dari Kulonprogo, Bantul, dan Gunungkidul.
Pantai selatan Jawa yang selama ini melegenda adalah Parangtritis yang berada di Bantul. Di pantai ini pula tidak sedikit wisatawan menjadi korban keganasan ombak pantai selatan. Mitos Nyi Roro Kidul pun tidak bisa lepas dari pantai ini dan Pantai Parangkusumo yang lokasinya bersebelahan
Sering Main Tiktok, Ini Video Terakhir Anjanii Bee
Sering Main Tiktok, Ini Video Terakhir Anjanii Bee
Banyak mitos yang berkembang di pantai itu seperti larangan memakai baju warna hijau saat ke Parangtritis. Semua mitos yang berkembang itu ujung-ujungnya mengarah ke sosok Nyi Roro Kidul.
Sering kali kejadian wisatawan terseret ombak di Parangtritis dikait-kaitkan dengan beragam mitos yang berkembang itu. Mitos Nyi Roro Kidul pun melekat di banyak kalangan.
Kajian mereka yang berjudul Studi Rip Current di Pantai Selatan Yogyakarta dimuat dalam Jurnal Oseanografi tahun 2015. Dalam kajian itu disebutkan maraknya kecelakaan hingga menelan banyak korban di Pantai Parangtritis disebabkan oleh tarikan pergerakan massa air yang kembali ke laut. Arus ini dikenal sebagai rip current.
Babarsari Memanas, Ratusan Driver Ojol Jogja Tuntut DC Ditangkap
Rip current adalah arus yang bergerak dari pantai menuju ke laut yang dapat terjadi setiap hari dengan kondisi bervariasi mulai dari yang kecil, pelan, tidak berbahaya, sampai arus yang dapat menyeret orang ke tengah laut. Rip current dibangun oleh hubungan antara gelombang yang datang menuju pantai dan kondisi morfologi pantai.
Rip current biasanya terkonsentrasi melewati jalur sempit atau rip channel yang mengalir kuat ke arah laut dari zona empasan. Kemudian melintasi gelombang pecah hingga masuk ke laut lepas pantai.
Di segmen 4 meliputi Pantai Siuang dan Wediombo. Secara bentuk, segmen 1 dan 2 bentuk pantainya lurus dan di segmen 3 dan 4 berupa teluk.
Mereka menyebut dari segmen itu selalu ada potensi rip current. Mengutip Jurnal Oseanografi, Pantai Parangtritis menempati urutan kedua dengan kecepatan dan arah rip current yang paling besar yaitu mencapai angka 225, tepat di bawah Pantai Wediombo.
Ternyata Ini Foto Asli Soeharto Naik Nmax
Dari analisis yang dilakukan kemunculan rip current lebih dominan terjadi pada segmen 1 dan 2, termasuk Pantai Parangtritis. Pantai-pantai di segmen 3 dan 4 yang berada di Kabupaten Gunungkidul kemunculan rip current lebih sedikit.
Pada segmen 1 dan 2 rip current berasosiasi dengan beach cups (migratory rip). Pada segmen 3 dan 4 rip current berasosiasi dengan struktur solid yang menjadi kontrol rip current (topographic rip).
Sebagaimana dikutip dari Suara.com, beberapa waktu lalu, migratory rip sendiri merupakan proses erasional yang menimbulkan arus yang berasosiasi dengan gelombang lebih dari 1,5 meter dan terjadi di pantai yang tererosi dan bergelombang tinggi.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pernah mengingatkan bahaya rip current yang merupakan arus kuat air yang bergerak menjauh dari pantai sehingga dapat menyapu perenang terkuat sekali pun.
Warung Mbok Yem di Puncak Lawu Punya Televisi dan Kulkas, Ternyata Ini Sumber Listriknya
”Rip current karena adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai sehingga menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan tinggi hingga lebih 2 meter/detik, tergantung kondisi gelombang, pasang surut, dan bentuk pantai. BMKG pun berupaya memberikan peringatan bahaya rip current kepada masyarakat melalui media sosial," imbuh Dwikorita.