Esposin, SURABAYA--Polisi terus memburu pembuat cukrik (sejenis minuman keras) maut yang telah menewaskan 14 orang, Budi Utomo, Sabtu (21/9/2013). Berdasarkan penyelidikan, Budi ternyata adalah mantan polisi.
"Budi adalah pecatan polisi," kata Kompol Manang Soebeti kepada detikcom, Sabtu (21/9/2013).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Kapolsek Sawahan tersebut mengatakan, Budi terakhir berdinas di Polwil Bojonegoro. Budi dipecat sebagai polisi karena ia terlibat dalam kasus illegal logging.
"Dipecat 2 tahun lalu," ujar Manang.
Dari informasi yang dihimpun, Budi adalah seorang tamtama berpangkat Kopral Kepala (Kopka). Di kesatuannya, Budi dikenal sebagai pribadi yang tertutup.
Budi dua kali terjerat kasus hukum. Pertama, dia pernah melakukan pencurian kayu jati di hutan Lamongan. Setelah tertangkap dan dipenjara, Budi masih beruntung bisa diterima di kesatuannya kembali.
Namun pria berperawakan gemuk itu kembali mengulangi kesalahannya. Budi kembali melakukan pencurian kayu jati. Kali ini pria asal Ngimbang, Lamongan tersebut mencuri jati di Hutan Bubulan, Bojonegoro.
Sebelumnya, seorang warga Karangrejo Timur IV, Wonokromo tewas dan menjadi korban ke-14 setelah minum minuman setan tersebut.
"Korban atas nama Dani Kumbara," kata AKP Roman Smardhana Elhaj saat dihubungi detikcom, Jumat (20/9/2013).
Kapolsek Wonokromo itu mengatakan, menurut penuturan keluarga, Dani mengalami depresi sejak cerai dengan istrinya. Sebagai pelampiasan, pria 36 tahun itu melampiaskannya dengan minum cukrik.
"Korban sangat sering mabuk terutama minum cukrik, bahkan korban pernah minum spiritus," lanjut Roman.
Dani terakhir masih terlihat tadi malam. Dan jasad Dani yang sudah kaku ditemukan oleh keluarganya pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIb di kamarnya. "Dikabarkan ke kami pukul 09.30 WIB," terang Roman.
Di sebelah tubuh Dani ditemukan plastik berisi sisa cukrik. Cukrik itu sepertinya menjadi minuman terakhir Dani tadi malam. Saat ditemukan, kondisi tubuh Dani cukup mengenaskan. Tubuh Dani menghitam terutama pada bagian wajah. Sebelumnya sudah ada 13 korban tewas dengan penyebab yang sama, 10 warga Surabaya dan 3 warga Gresik.