by Yudho Priambodo Jibi Harian Jogja - Espos.id News - Selasa, 17 Mei 2016 - 17:18 WIB
Harianregional.com, BANTUL- Korban meninggal dunia yang diduga meminum minuman keras jenis oplosan di Bantul bertambah. Menurut data yang di himpun oleh Harianregional.com hingga Selasa siang (17/5/2016) korban meninggal dunia sudah 13 orang.
(Baca juga : MIRAS MAUT : 6 Korban Miras Oplosan Bantul Kritis di Rumah Sakit, 2 Belum Teridentifikasi) Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, saat ini ia bersama jajarannya terus melakukan pendataan terkait dengan jumlah korban baik meninggal dunia dan yang masih dirawat di rumah sakit.
Pihaknya juga terus melakukan korrdinasi dengan jajaran terkait karena korban juga ada yang berasal dari luar wilayah Bantul.
“Kami baru berani menyampaikan 12 orang yang meninggal. Memang kami mendapat info masih ada korban lagi, namun saat ini masih kami masih menunggu pengecekan yang dilakukan di lapangan oleh anggota kami,” katanya, Selasa (17/5/2016).
Menurutnya untuk data jumlah korban pasti masih akan terus dicari, pasalnya korban yang diduga meminum oplosan tersebut ada di wilayah yang berbeda-beda. “ Saya dengar ada satu lagi meninggal dunia di RS Rajawali Citra pagi tadi, namun kami belum mendapat datanya,” kata Anggaito.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Rajawali Citra dr. Asri Priyani membenarkan hal tersebut, ia mengatakan bahwa ada satu pasien lagi meninggal dunia Selasa pagi pukul 07.30 WIB. Pasien tersebut datang kerumah sakit Senin sore (16/5), meski sudah mendapat perawatan intensif namun pasien tersebut akhirnya meninggal.
“Korban satu lagi bernama Irwan Setiawan, warga Semoyan, Singosaren, Banguntapan. Korban tersebut meninggal akibat keracunan, waktu datang pasien mengeluhkan sakit yang sama dengan korban-korban sebelumnya yakni pengurangan daya pengliatan atau rabun dan sakit yang berlebih di bagian perut,” kata Asri.
Kemudian karena mengalami keluhan yang sama kemudian pihak rumah sakit memberikan penanganan yang sama dengan korban-korban sebelumnya. Menurut keterangan dari keluarga juga diketahui bahwa beberapa hari sebelum korban dibawa kerumah sakit korban memang benar minum minuman keras.