Esposin, TANGERANG – Puluhan investor yang menjadi korban berbagai investasi Ustaz Yusuf Mansur akan mendatangi kediaman dai kondang tersebut di Ketapang, Tangerang, Banten, pekan depan.
Para korban tersebut dikoordinasi Yayasan Pelita Lima Pilar yang diketuai Ustaz Tabrani Syabirin.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Hingga Rabu (8/6/2022), tercatat sudah ada 25 investor yang mendaftar untuk datang ke kediaman Yusuf Mansur.
Mereka adalah investor batu bara, investor nabung tanah, patungan usaha, serta beberapa koordinator program sedekah Yusuf Mansur.
Baca Juga: Kanal Youtube Ditutup, Sudarso Takkan Berhenti Kritik Yusuf Mansur
"Peraturan Walikota Tangerang Nomor 2 Tahun 2017, melarang unjuk rasa pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur. Jadi tanggalnya bisa digeser, maju atau mundur," ujar Sekretaris Yayasan Pelita Lima Pilar, Heri Muhammad, kepada Esposin, Rabu malam.
Yayasan Pelita Lima Pilar selama ini mengadvokasi para korban investasi Yusuf Mansur. Yayasan sosial tersebut itu diketuai salah satu pengurus PP Muhammadiyah, Tabrani Syabirin.
Menurut Heri, para investor yang akan mendatangi kediaman Yusuf Mansur berasal dari berbagai wilayah di Indonesia antara lain Malang (Jawa Timur), Boyolali (Jawa Tengah), Bogor dan Bandung (Jawa Barat), serta Tangerang (Banten).
Baca Juga: Kritik Yusuf Mansur: Habis Thayyibah Channel Terbitlah Thayyiba TV
"Yang dari luar kota menginap di Hotel Siti. Mereka akan nagih utang dan mengajak mubahalah Yusuf Mansur," ujar mantan wartawan Gatra tersebut.
Esposin berusaha meminta konfirmasi kepada Yusuf Mansur terkait rencana kedatangan para investor ke kediamannya tersebut.
Namun hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan dari Yusuf Mansur.
Seperti diketahui, saat ini Yusuf Mansur digugat sebagian investor ke pengadilan. Gugatan dilayangkan lantaran berbagai investasi yang digalang Yusuf Mansur sejak 2009 tidak pernah ada kejelasan pelaporan.
Baca Juga: Diadukan ke Disnaker, Yusuf Mansur Akhirnya Ajak Karyawan Berunding
Beberapa investasi tersebut antara lain proyek batu bara di Kalimantan Selatan yang diikuti sekitar 250 orang dengan nilai lebih dari Rp50 miliar, proyek nabung tanah, patungan usaha, pengadaan Hotel Siti Tangerang, Condotel Moyavidi Jogja, Paytren, dan lain-lain.