Esposin, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas. Pada Sabtu (16/1/2021) sekitar pukul 17.00 WIB terpantau muncul awan panas guguran
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, menjelaskan awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 28 milimeter dan durasi 83 detik. Berdasarkan hal itu jarak luncur diperkirakan kurang dari satu kilometer.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
"Visual tertutup kabut, jarak luncur diperkirakan kurang dari satu kilometer. Teramati tinggi kolom kurang lebih 200 meter di atas puncak dan angin bertiup ke timur," jelasnya, Sabtu.
Potensi Bahaya Erupsi Merapi Berubah, Kini Mengarah ke Sektor Ini
Hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan status aktivitas Merapi di tingkat Siaga (Level III). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak. Oleh karena itu, BPPTKG memberikan rekomendasi agar penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III untuk dihentikan.
Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.500 Meter ke Hulu Kali Krasak