Esposin, JAKARTA—Muhadjir mengatakan telah menindaklanjuti laporan dari tim Saber Pungli di bidang pendidikan dan hanya 10 laporan yang benar-benar pungutan liar atau pungli.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
"Dari 199 laporan yang masuk ke tim Saber Pungli, namun setelah ditindaklanjuti hanya 10 yang benar-benar pungutan liar, dan itu pun di daerah," ujar Muhadjir di Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Muhadjir menjelaskan tidak bermaksud campur tangan. Namun apabila kasus pungli terjadi di daerah, maka hal itu menjadi tanggung jawab dari daerah. "Saya tidak bermaksud untuk campur tangan. Tapi sektor pendidikan sudah di masing-masing daerah," kata dia seperti dilansir Antara, Jumat.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut mengaku punya tekad tinggi untuk memberantas pungutan liar, salah satunya dengan bekerja sama dengan tim Saber Pungli. Mendikbud menjelaskan selalu menurunkan tim untuk mengecek setiap laporan yang masuk.
"Contoh terakhir di Badung. Kami selalu menurunkan tim untuk klarifikasi karena wilayah pendidikan begitu luas dan hampir semuanya berkepentingan dengan pendidikan.
Sementara itu, Inspektur Jenderal Kemendikbud, Daryanto, sudah menyelesaikan 433 kasus pungutan liar. "Kami akan menindaklanjuti setiap laporan yang ada, tentunya dengan langkah yang sudah disepakati bersama, " kata Daryanto.
Ke depan, pihaknya akan menindaklanjuti Permendikbud No. 75/2016 tentang Komite Sekolah yang membahas sumbangan dan bantuan. "Jadi harus ada persepsi bersama mengenai hal ini, " kata Daryanto.