Esposin, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy turut mengomentari kasus ditolaknya Ustaz Abdul Somad (UAS) dan rombongan ke Singapura, beberapa hari lalu.
Muhadjir Effendy menyarankan UAS untuk menjaga lisan agar tidak menyakiti hati orang lain.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
"Pokoknya begini, hidup bertetangga itu tidak hanya dalam arti rumah ke rumah, antarsesama negara itu juga ada etika, ada tata cara, saling menghormati," kata Muhadjir Effendy, Kamis (19/5/2022).
"Sebaiknya sama dengan bertetangga lah, mulai dari menjaga lidah, menjaga mulut, menjaga tangan sehingga kita bisa hidup enak, kita bisa bertamu ke tetangga juga enak tidak perlu diusir. Sebaliknya juga begitu, kita menerima tetangga datang juga dengan enak," ujarnya seperti dikutip Esposin dari Antara.
Baca Juga: Legawa Ditolak Singapura, UAS Masih Sisakan Kekecewaan Ini
Seperti diketahui, Kementerian Dalam Negeri Singapura, melarang UAS masuk ke negara tersebut dengan alasan menyebarkan ajaran ektremis dan perpecahan.
Somad bersama enam anggota rombongannya, tiba di Terminal Tanah Merah Singapura dari Batam menggunakan kapal.
Baca Juga: UAS Ditahan di Ruangan 1 Meter x 2 Meter sebelum Dideportasi Singapura
Setelah itu Somad bersama rombongannya mengikuti wawancara namun ditolak masuk ke Singapura.