JAKARTA-Partai Demokrat meminta KPK jangan hanya galak kepada kadernya saja tapi memble ke partai lain. Hal itu diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan terkait status tersangka Menpora Andi Malarnaggeng.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
"Jangan tebang pilih pula, tajam ke kader-kader kami, tapi tumpul dan mendua ke kader-kader kekuatan politik tertentu. Jangan coba main-main dan mempermainkanlah," kata Ramadhan Pohan seperti dikutip detikcom, Jumat (7/12/2012).
Demokrat pun menghormati seluruh proses hukum yang terjadi di KPK. Ramadhan berharap tidak ada desas-desus soal titipan dari kekuatan politik lain.
"Makanya, kita tak mau mendengar ada indikasi main mata antara KPK dengan kekuatan-kekuatan politik tertentu. Tak boleh ada pesanan-pesanan sponsor tertentu," tegasnya.
"Kita hanya ingin KPK bekerja profesional, fair, transparan, independen. Kemewahan KPK seperti ini hanya ada di era SBY," lanjut Ramadhan.
Meski terkejut dengan status tersangka Andi, Ramadhan sempat teringat pernyataan koleganya itu. Andi pernah mengatakan jika ia akan patuh secara hukum.
"Dari dulu bang AM (Andi Mallarangeng) bilang, silakan hukum bekerja dan membuktikan. Kita semua patuh hukum lah," tutupnya.
Andi ternyata telah berstatus tersangka sejak 3 Desember 2012 lalu. Ia dijerat dengan pasal penyalahgunaan wewenang dan upaya memperkaya diri sendiri.
"Dijerat dengan pasal 2 dan 3 UU Tipikor," ujar Ketua KPK Abraham Samad. Sesuai pasal tersebtu ancaman hukuman maksimal adalah 20 tahun penjara.