JAKARTA--Sekitar 700 orang dari Front Perjuangan Rakyat (FPR) akan menggeruduk Istana Negara siang ini, Minggu (1/4/2012). Menurut mereka, harga BBM seharusnya tidak dinaikkan bukan hanya ditunda.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
FPR yang beranggotakan buruh, mahasiswa, dan LSM ini akan memulai aksi dari Bundaran Indosat, sekitar pukul 12.00 WIB. Kemudian mereka long march ke Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara.
Rudi HB Daman, koordinator aksi, mengatakan keputusan Sidang Paripurna DPR dan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semalam, sangat mengecewakan. Legislatif maupun eksekutif terbukti tidak memperjuangkan aspirasi rakyat.
"Rakyat tidak bisa dibohongi dengan akal-akalan pasal baru, pasal 7 ayat 6A, yang penuh tipu daya licik," katanya.
Selain itu, kata Rudi, pihaknya mengecam represifitas aparat dalam menangani aksi penolakan kenaikan BBM. Hal itu menunjukkan aparat digunakan kekuasaan untuk membungkam aspirasi rakyat.
Rencananya, aksi diakhiri sekitar pukul 15.00 WIB.