Sri Mulyani mengatakan, ketidakpastian global terjadi sejak 2019 dan berlanjut sampai saat ini. Dia mencontohkan kasus Brexit yang menyebabkan keluarnya Inggris dari Uni Eropa hingga perang dagang antara Amerika Serikat dan China dipicu oleh pria yang menjadi pemimpin.
Jadwal Pemadaman Listrik di Solo, Karanganyar, Sragen & Sukoharjo, Kamis (6/2/2020)
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
“Dan hari ini hampir semuanya berkaitan dengan perbuatan manusia. Dalam artian, laki-laki yang membuat masalah seperti Brexit, perang dagang AS-China, protes di Hong Kong, meski dipicu oleh pemimpin perempuan, kemudian perang dagang Jepang-Korea, semua adalah laki-laki,” terang Sri Mulyani seperti dikabarkan Detik.com, Rabu (5/2/2020).Ini 3 Pasar Ekstrem di Dunia Selain Wuhan, Salah Satunya di Indonesia
Pengin Jadi Wanita, Millendaru Emoh Operasi Kelamin
“Sekarang setelah satu dekade terakhir banyak negara yang dalam tanda kutip kehabisan amunisi, kekurangan strategi dalam menghadapi perlemahan ekonomi global. Ini berkontribusi terhadap munculnya volatilitas di pasar global,” tandasnya.