by Rudi Hartono Hesti Puji Lestari - Espos.id News - Rabu, 8 Maret 2023 - 15:10 WIB
Esposin, JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji Pesawat TNI Angkatan Udara C-130J-30 Super Hercules A-1339 yang baru saja diterima di Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (8/3/2023).
Dia menyebut pesawat baru TNI Angkatan Udara itu canggih. Pesawat itu dibekali empat mesin turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang berkekuatan 4.700 tenaga kuda dan mampu mencapai kecepatan puncak 660 km/jam pada ketinggian 6.706 meter.
Pesawat Super Hercules memiliki dimensi kompartemen kargo sepanjang 16,9 meter, lebar 3,12 meter, dan tinggi 2,74 meter serta kapasitas angkut 20 ton.
Ruangannya mampu menampung delapan palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, serta 92 pasukan terjun payung.
Ruangannya mampu menampung delapan palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, serta 92 pasukan terjun payung.
Pesawat Super Hercules dibekali dengan sejumlah fitur, di antaranya aspek peningkatan perlindungan bahan bakar dan sistem penanganan kargo yang ditingkatkan.
Presiden menyebut pemerintah memesan lima unit pesawat Super Hercules dari Lockheed Martin di Marietta, Georgia, Amerika Serikat. Empat unit dijadwalkan datang pada tahun ini, sedangkan satu unit lainnya datang pada Januari 2024.
Pada beberapa tipe pesawat Hercules sebelumnya, sistem deteksi rudal tersebut belum diaplikasikan langsung alias harus melalui modifikasi.
Akan tetapi khusus untuk C-130J, sistem rudal sudah disematkan langsung oleh pabrikan. Bisa dikatakan Super Hercules C-130J ini bukan pesawat pengangkut barang sembarangan.
Di Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) misalnya, penerbang C-130H harus mendapat pelatihan khusus sebelum menerbangkan C-130J.
Dua sensor peralatan pertahanan yang dimiliki pada C13J ditempatkan di dekat nose dan ujung ekor.
Sebagai informasi, AN/AAR-47 Missile Warning System merupakan sistem pertahanan yang berguna untuk mendeteksi rudal. AN/AAR-47 adalah Sistem Peringatan Rudal Elektro-Optik pasif yang dirancang untuk memberikan peringatan rudal permukaan ke udara (SAMS) dan meneruskan informasi ke sistem penanggulangan.
Sistem pertahanan ini memang sering disematkan pada pesawat angkut. Jika ada ancaman rudal yang mendekat, AAR-47 Missile Approach Warning System (MAWS) memperingatkan ancaman pendekatan rudal.
Ini akan memungkinkan pilot bermanuver mengelak dari serangan rudal tersebut. Sistem AN/AAR-47 mirip dengan AN/AAR-44, tetapi alih-alih unit sensor berputar, ia menggunakan empat sensor IR yang terletak di empat kuadran di Pesawat.
AAR-47 adalah sistem peringatan pendekatan rudal pasif yang terdiri empat empat rakitan sensor yang ditempatkan di dua atau lebih kubah sensor, unit pemrosesan pusat, dan indikator kontrol.