Esposin, KUPANG — Belum pulih dari bencana alam erupsi Gunung Semeru, Indonesia kembali diguncang gempa Magnitudo 7,4 di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/21) pagi.
Banyak orang yang menyelamatkan diri baik dengan kendaraan pribadi maupun berjalan kaki dari rumah mereka atau bangunan untuk mencari tempat yang aman.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Namun yang mengharukan terlihat pada video di Instagram @etalasebint*** di mana ada seorang kakak menggendong adiknya yang terlihat masih balita menyelamatkan diri saat gempa dahsyat.
Seperti dikutip Okezone, keduanya tanpa alas kaki menuju ke tempat yang aman tanpa didampingi orangtua. Sementara, ratusan orang baik menggunakan kendaraan maupun, berjalan kali terlihat panik akibat gempa tersebut.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Namun saat ini status potensi tsunami sudah dicabut.
BMKG menyatakan ada 20 gempa susulan terjadi setelah gempa dengan magnitudo 7,4 yang terjadi di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 WIB.
Deputi Bidang Geofisika BMKG M Sadri dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Jakarta pada Selasa siang mengatakan magnitudo gempa bumi susulan paling besar 6,8 dan paling kecil 3,4.
Baca Juga: Dampak Gempa NTT, Jalan dan Bangunan di Kepulauan Selayar Rusak Parah
“Setiap ada gempa besar apalagi skala di atas magnitudo tujuh itu pasti akan diikuti oleh gempa susulan. Bisa banyak, bisa sedikit, tergantung karakteristik dari suatu wilayah tersebut,” kata Sadri seperti dikutip Antara.
“Gempa susulan ini bervariasi tapi memang skalanya mengecil. Kami mengimbau untuk seluruh masyarakat untuk tidak panik tetapi tetap harus waspada,” katanya.
Kendati demikian dia mengimbau warga yang tinggal di daerah sekitar pusat gempa mewaspadai dampak gempa susulan.
“Gempa susulan dapat terus terjadi dan walaupun skalanya kecil bisa saja rumah yang kurang bagus konstruksinya bisa rubuh sehingga apabila ada yang di dalam rumah itu bisa jadi korban,” katanya.
Warga yang tinggal di daerah yang terdampak gempa dianjurkan tidak langsung masuk ke dalam rumah namun lebih dulu memeriksa kondisi bangunan tempat tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang bisa mengganggu kestabilan bangunan.
Sadri juga meminta warga yang berada di daerah pegunungan dan di sekitar tebing mewaspadai kemungkinan terjadi tanah longsor.
“Karena gempa ini cukup besar maka dampaknya juga tebing-tebing bisa longsor maka sebaiknya menghindari juga di situ, jangan dekat-dekat tebing, tidak usah naik-naik gunung dulu sampai betul-betul dijamin bahwa gempa susulan sudah selesai,” katanya.