Semarang (Espos)--Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu menyatakan para pengusaha Indonesia harus siap menghadapi Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA) yang mulai diberlakukan tahun 2010.
"Karena persiapan pelaksanaan ACFTA telah dilakukan secara bertahap sejak lima tahun lalu," katanya pada peletakan batu pertama pembangunan Semarang Herbal Indo Plant di lokasi pabrik Jamu Sido Muncul di Semarang, Rabu (10/2).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama (Dirut) PT Sido Muncul Irwan Hidayat, Kepala BPOM Kustantinah, Ketua Umum IDI Pusat Dr Prijo Sidipratomo dan tamu undangan lainnya.
Menurut Mari, dunia usaha di Tanah Air sudah mengetahui akan diberlakukannya pasar bebas Asean-China pada tahun 2010, sehingga tak ada alasan dilakukan penundaan.
"Dalam menghadapi persaiangan ini, paling penting pengusaha harus meningkatkan kualitas dan melakukan inovasi produknya agar sesuai standar yang ditentukan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Mendag mendukung upaya PT Sido Muncul membangun pabrik bahan baku jamu Semarang Herbal Indo Plant, karena produk jamu merupakan salah satu dari 10 produk potensial yang perlu dikembangkan.
Pasalnya jamu memiliki prospek yang cukup besar baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Saat ini omset penjualan jamu dalam negeri senilai Rp 5 triliun per tahun, sedang pasar luar negeri (ekspor) senlai US$10 juta per tahun. oto