SOLO -- Saksi kunci kematian Omega Mardhani, Mardiyanto Agus Nugroho dikabarkan telah dijemput aparat di kediaman orang tuanya di Bengkulu.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Sabtu (6/10/2012) malam, Agus tiba di Solo menggunakan pesawat Lion Air JT-530 yang mendarat di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, pukul 21.11 WIB.
Kapolresta Solo, Asdjima'in melalui Kasatreskrim Kompol Edi Suranta Sitepu menyampaikan aparat menghadirkan Agus masih sebagai saksi kunci. Status ini berdasarkan keterangan para saksi sebelumnya yang menyebutkan Omega kali terakhir diketahui tengah bersama Agus.
"Ini nanti akan kami periksa dulu. Saya tidak bisa memastikan, yang jelas dia ke Solo masih sebagai saksi kunci. Nanti kami sampaikan hasilnya [apakah dia tersangka atau bukan] setelah pemeriksaan selesai," kata Sitepu, kepada Esposin, Sabtu malam.
Dari pantauan Esposin di Bandara Adi Soemarmo, hingga pukul 21.22 WIB sejumlah petugas aparat masih berjaga menunggu kedatangan Agus. Sebelumnya dikabarkan Agus akan datang dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air yang mendarat pukul 20.10 WIB. Tapi, nihil. Agus justru datang dengan pesawat Lion Air.
Agus keluar lewat pintu belakang, bukan pintu kedatangan penumpang. Tanpa berselang lama dia langsung dibawa dengan mobil bernopol AD 8080 JA. Hingga pukul 22.15 WIB, Agus masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Solo.
Sebelumnya, aparat Satreskrim Polresta Solo terus mengejar orang yang diduga membunuh Mardhani Omega, 20. Pengejaran mengarah kepada satu orang.
Informasi yang dihimpun kuat dugaan orang yang dikejar merupakan pelaku utama pembunuhan terhadap perempuan asal Jl Kalilarangan, Jayengan RT 001/RW 008, Serengan, Solo itu.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Edi Suranta Sitepu, ketika dimintai konfirmasi Esposin melalui pesan singkat, mengungkapkan polisi telah membentuk lebih dari satu tim khusus untuk mengejar orang tersebut.
Tim itu diterjunkan setidaknya lebih dari satu. Namun, mengenai lokasi pengejaran Edi belum bisa menyampaikan guna kepentingan penyelidikan.
“Kami masih mengejar. Tim yang sudah dibentuk masih terus bekerja,” ungkap Edi mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in tanpa menyebut nama orang yang dikejar.
Namun, dari berbagai informasi yang diperoleh Esposin dari sumber polisi, pengajaran dilakukan terhadap Agus. Agus merupakan rekan kerja Mardhani di Kafe D’uno Jl Honggowongso, Panularan, Laweyan, Solo yang bekerja sebagai operator karaoke.
Agus diketahui kali terakhir bersama perempuan yang akrab disapa Mega atau Vera itu di Kafe, Selasa (11/9/2012) malam.
Keduanya menginap di tempat karaoke itu. Keesokan harinya mereka tak pernah terlihat lagi. Keluarga kehilangan kontak dengan korban sejak saat itu.
Keluarga sempat melaporkan atas hilangnya korban ke Polsek Serengan. Hingga akhirnya korban ditemukan membusuk di lantai IV dekat tower Kafe D’uno. Mayatnya ketika ditemukan tertutup seng.
Seperti yang diberitakan Esposin dari hasil autopsi di Forensik RSUD dr Moewardi diketahui leher Mardhani terdapat bekas jeratan. Tanda tersebut diduga kuat bekas cekikan. Polisi menduga korban dibunuh terkait aktivitas seksual. Pasalnya, korban ketika ditemukan dalam kondisi telanjang.