Esposin, JAKARTA -- Sebuah kamera closed circuit television (CCTV) berjarak sekitar 500 meter dari ditemukannya kardus berisi mayat bocah perempuan merekan pria pembawa kardus di lokasi itu. Pria pembawa kardus itu berusia masih muda.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Mayat bocah dalam kardus ditemukan warga Kalideres, Jakarta Jumat (2/10/2015) pukul 22.30 WIB. Mayat bocah perempuan itu ternyata Putri Nur Fauziah, 9, puti pasangan Asep Saepulah dengan Ida Fitriyani warga Kalideres Jakarta Barat.
Fauziah menghilang sejak pulang sekolah pada Jumat (2/10). Jasad Fauziah ditemukan dalam posisi meringkuk di dalam kardus yang ditemukan warga di Kampung Belakang Jalan Sahabat RT 006/005 Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat pada Jumat (2/10) sekitar pukul 22.30 WIB.
Sebagaimana dilansir Metro TV, rekaman CCTV milik warga itu memperlihatkan seorang pria muda mengendarai sepeda motor membawa kardus yang identik dengan kardus bersisi mayat bocah di Kalideres. Pria yang tak mengenakan helm ini berhenti di lokasi kardus sekitar empat jam sebelum kardus ditemukan warga. Kepala pria itu tertutupi jaket berupa jumper.
Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya berupaya keras untuk menemukan jejak pembunuh bocah perempuan berusia 9 tahun di Kalideres, Jakarta Barat. Ternyata ada rekaman CCTV tak jauh dari lokasi pembuangan mayat bocah itu.
"Memang ada rekaman CCTV dan sedang kita analisis, tapi belum tentu orang yang terlihat di CCTV itu adalah pelakunya, yang pasti kami masih mencari segala bukti maupun petunjuk, bukan hanya dari CCTV saja," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti kepada wartawan di lokasi, Minggu (4/10/2015) sebagaimana dikutip Detik.
Namun sayangnya rekaman CCTV itu tak terlalu jelas. Apalagi posisi CCTV berjarak kurang lebih sekitar 500 meter dari lokasi pembuangan mayat bocah itu. Namun polisi tetap menelusuri semua petunjuk yang dapat mengarah ke pelaku.
Sejak tadi siang, polisi menelusuri lokasi penemuan mayat tersebut. Seekor anjing pelacak dikerahkan untuk mengendus jejak lokasi.
Lakban dan potongan rambut itu ditemukan di dekat semak-semak di dekat got di area lahan kosong. Namun polisi belum bisa memastikan jika barang temuan itu adalah barang bukti berkaitan dengan kasus terbunuhnya korban.
"Untuk kepastiannya lakban dan potongan rambut itu barang bukti atau bukan, harus dicek forensik dulu. Kalau iya, bisa jadi barang bukti, tetapi kalau bukan ya kita abaikan temuan itu," kata Krishna.
"Tetapi kita tidak bisa mengabaikan sekecil apa pun temuan yang ada di lokasi sampai nanti ada pembuktian ilmiahnya," pungkasnya.