Esposin, JAKARTA — Direktur Utama Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengundurkan diri karena akan masuk ke jajaran pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Berdasarkan informasi dari surat pengunduran diri, Rachmat berencana akan melakukan pengabdian negara dengan bekerja untuk pemerintah,” ungkap Vice President of Corporate Secretary Bukalapak, Perdana Arning Saputro dalam keterangan resmi yang dikutip Esposin dari Bisnis Rabu (29/12/2021).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Meski mundur, Rachmat Kaimuddin masih memiliki 104 juta saham di PT Bukalapak.com Tbk.
Berdasarkan data Bloomberg, pria berusia 42 tahun itu memiliki total saham Bukalapak sebanyak 104.291.245 (104,29 juta) saham. Jumlah itu setara dengan 0,10 persen dari total saham sebesar 103,06 miliar.
Bila dikalkulasikan dengan asumsi harga saham BUKA Rp452 per saham sesuai dengan harga penutupan Rabu (29/12/2021), maka nilai kepemilikan saham Rachmat Kaimuddin atas Bukalapak mencapai Rp47,13 miliar. Rachmat merupakan satu dari banyak pemegang saham yang locked up atau terkunci.
Perdana menegaskan Rachmat Kaimuddin masih menduduki posisi sebagai Direktur Utama Bukalapak, kendati sudah mengajukan pengunduran diri. Pria yang disapa Bang RK itu akan membantu proses transisi kepemimpinan di internal Bukalapak.
“Berdasarkan informasi dari surat pengunduran diri, Rachmat berencana akan melakukan pengabdian negara dengan bekerja untuk pemerintah,” ungkapnya.
Baca Juga: Kunjungan ke Solopos, CEO Bukalapak: Solo Istimewa
Dia menyatakan segenap Dewan Komisaris dan Manajemen Bukalapak menyatakan penghargaan tertinggi serta apresiasi atas kontribusi Rachmat selama 2 tahun ini. “Adapun Teddy Oetomo, Natalia Firmansyah, dan Willix Halim tetap menjabat sebagai Direktur Bukalapak,” katanya.
Pada Selasa (28/12/2021), Bukalapak telah menerima surat pengunduran diri dari Rachmat Kaimuddin selaku Direktur Utama. "Permohonan pengunduran diri tersebut akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," papar Perdana Saputro dalam surat ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (29/12/2021).
Adapun, saham BUKA mengalami kenaikan sejak sesi II perdagangan hari ini. Sempat anjlok hingga level terendah Rp408 per saham tetapi mampu rebound ke level tertinggi Rp464 per saham. Pada penutupan perdagangan, saham BUKA naik 5,12 persen atau 22 poin menjadi Rp452. Sepanjang hari, saham BUKA bergerak di rentang Rp408-Rp464.