Masalah sampah di lautan dunia salah satunya disumbang oleh Indonesia.
Esposin, SOLO – Masalah sampah plastik yang mencemari lautan dunia makin parah. Mirisnya, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara penyumbang sampah terbanyak ke laut.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Berdasarkan data yang dihitung sejak 2010, sebanyak 192 negara di dunia menghasilkan lebih dari 275 juta ton sampah plastik. Dari jumlah tersebut, delapan juta ton di antaranya hanyut ke lautan dan tidak terolah.
Data tersebut sebagaimana hasil penelitian yang dirilis ilmuan Journal Science asal Inggris dan dikutip laman Dailymail, Jumat (12/2/2016). Jika sesuai hitungan, jumlah sampah plastik di lautan sudah mencapai sembilan juta ton per akhir 2015 lalu.
Negara penyumbang sampah plastik terbesar ke laut adalah Tiongkok. Setiap tahunnya, sebanyak 2,4 juta ton sampah plastik menumpuk di lautan Negeri Tirai bambu.
Di urutan kedua ada Indonesia. Kendati demikian tidak dijelaskan lebih perinci jumlah sampah plastik yang “disumbangkan” Indonesia ke lautan. Urutan setelah Indonesia secara berturut-turut ditempati oleh Filipina, Vietnam, Sri Lanka. Thailand, Mesir, Malaysia, Nigeria, dan Bangladesh.
Sementara itu Amerika Serikat menempati urutan ke-20 sekaligus menjadi satu-satunya negara terkaya dalam 20 besar negara pembuang sampah plastik terbesar ke laut.
Menurut para ilmuwan, ekosistem laut dapat rusak jika masalah sampah plastik di lautan tidak segera teratasi. Sampah yang tidak dapat terurai itu berpotensi membunuh mamalia laut, penyu, burung laut, dan beberapa makhluk lain penghuni lautan.