Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul menegaskan tidak ada unsur perploncoan dalam masa orientasi siswa baru tahun ajaran 2014-2015. Harapannya, materi yang diberikan memberikan dampak positif dalam proses adaptasi siswa baru.
Sekretaris Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid mengatakan masa orientasi siswa benar-benar diberikan untuk mempermudah peserta didik baru untuk menyesuaikan dengan lingkunganyang baru. Selain itu, dalam prosesnya tidak boleh memberatkan atau menyusahkan siswa-siswi baru.
“Kepala sekolah yang bersangkutan harus berperan aktif untuk melakukan pengontrolan. Jangan sampai, ada tindakan yang merugikan semua pihak,” katanya, Selasa (15/6/2014).
Dia mengimbau, kelengkapan alat yang digunakan dalam ospek harus benar-benar memberikan manfaat. Jangan sampai, alat yang dibutuhkan terkesan hanya bentuk dari pembodohan atau tidak memberikan manfaat kepada peserta.
“Kalau hanya mengikuti tren, buat apa? Lebih baik kelengkapan itu benar-benar memberikan manfaat. Sampai saat ini juga tidak ada hal-hal yang menjurus ke arah perploncoan,” katanya.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan kemarin, tak ada yang mencolok di pelaksanaan ospek di SMA Negeri 1 Wonosari. Hanya, peserta didik perlu melengkapi data diri dengan membuat kartu tanda pengenal. Sementara itu, dari sisi pakaian atau riasan, juga tidak terlihat hal yang aneh-aneh.