SOLO -- Operasional empat armada bus Damri pemadu bandara Adi Sumarmo-Terminal Tirtonadi molor karena harus menunggu proses balik nama pelat kendaraan. Padahal saat ini, izin trayek maupun lampu hijau dari berbagai wilayah sudah dikantongi PT Damri Solo.
Kepala PT Damri Solo Sutaryadi mengatakan saat ini pihaknya masih mengurus proses balik nama pelat nomor keempat bus Damri yang saat ini masih berpelat Jakarta. Karena beroperasi di Soloraya bus itu akan diganti dengan pelat AD. Kendati belum berani menjanjikan kapan dapat resmi dioperasikan, ia optimistis proses perizinan itu sudah selesai pada awal Maret mendatang.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Kami belum bisa janji kapan beroperasi, yang jelas kami sedang menyelesaikan prosedurnya karena izin trayek dari provinsi juga sudah kami kantongi,” ujarnya singkat saat dihubungi Esposin, Jumat (22/2/2013).
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Sri Indarjo mengatakan keberadaan bus pemadu bandara-terminal ini diharapkan dapat memberikan pilihan kepada penumpang. Banyaknya pilihan itu, nantinya diharapkan berkontribusi terhadap load factor penumpang Bandara Adi Sumarmo.
“Semakin banyak fasilitas yang ditawarkan di bandara diharapkan jumlah penumpang dan wisatawan yang masuk ke Solo juga meningkat. Sehingga multiple effects yang dihasilkan dapat lebih optimal,” jelasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (22/2/2013).
Bus pemadu bandara-terminal ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan bagi penumpang yang akan melanjutkan perjalanan ke luar Solo. Empat armada bus itu diharapkan dapat menampung para penumpang pesawat low cost carrier (LCC) seperti Trigana Air dan Citilink. Selama ini, rute kedua pesawat itu banyak dimanfaatkan oleh para pekerja pertambangan di Kalimantan. Bus pemadu bandara-terminal dapat menjadi alternatif moda transportasi yang lebih murah untuk para penumpang pesawat LCC ini.