Esposin, JAKARTA—Saran itu disampaikan psikolog dari Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) Debora Basaria Yulianti seperti dilansir Antara, Sabtu (8/7/2017).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, Debora mengatakan orang tua bisa memasukkan nilai-nilai positif untuk membentuk karakter anak dalam permainan sensori atau permainan peran.
"Ajarkan [nilai-nilai positif] dalam bermain, bermain sensori atau bermain peran. Dokter-dokteran bisa memasukkan nilai karakter," kata dia.
Debora mengingatkan orang tua harus menjadi edukator untuk anak karena setiap yang mereka lakukan akan ditiru oleh anak, termasuk relasi ibu dan ayah atau relasi dengan orang lain. Orang tua juga harus menjaga komunikasi dengan orang-orang yang bekerja di lingkungan rumah seperti asisten rumah tangga.
Debora menjelaskan anak akan meniru apa pun yang dilihatnya, termasuk hal yang tidak sopan. Tidak hanya menjadi pengedukasi, orang tua juga harus bisa mengarahkan dan mengondisikan saat anak ingin melakukan hal baik.
"Kita ajarkan mereka, ketika mereka mau action, kita yang kondisikan," jelas dia. Orang tua juga harus menjadi pendengar yang baik bagi anak dengan memberikan perhatian penuh ketika buah hati sedang antusias terhadap sesuatu. Namun, orang tua juga harus memiliki otoritas penuh terhadap apa yang dilakukan anak. Pola pengasuhan yang birokratis dinilai sebagai yang paling baik untuk diterapkan.