Esposin, KARANGANYAR -- Penyelidikan kasus dugaan penganiayaan dalam Diksar The Great Camping (TGC) XXXVII Mapala Universitas Islam Indonesia (Unisi/UII) Yogyakarta terus berlanjut. Polres Karanganyar melayangkan permohonan visum et repertum (VER) perlukaan 14 peserta diksar kepada Jogja International Hospital (JIH) di DIY.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Langkah itu diduga untuk menguatkan bukti yang sudah dimiliki Polres sekaligus menjerat tersangka baru. Sejauh ini, polisi sudah menahan dua tersangka yakni Angga Septiawan, dan M. Wahyudi.
Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, saat ditemui wartawan di ruang kerja Waka Polres Karanganyar, Rabu (8/2/2017), mengatakan tim penyidik sudah melayangkan sudah permohonan VER perlukaan kepada pihak rumah sakit.
"Sudah dilayangkan VER perlukaan terhadap 14 peserta. Kepada JIH yang merawat mereka. Ya, mereka juga dalam kapasitas korban," kata Ade. Kapolres menjelaskan polisi akan mendalami hasil VER perlukaan terhadap 14 peserta diksar.
Hasil VER itu akan dikaitkan dengan keterangan saksi. "Apakah ada potensi tersangka lain dalam kasus diksar. Semua informasi dan bahan keterangan dari saksi itu dikuatkan dengan alat bukti yang sudah ada," tutur Kapolres.
Mantan Kasatlantas Polresta Solo itu berjanji menyelesaikan kasus diksar itu secepatnya. Dia menyinggung perkembangan hasil penyidikan.
"Kemarin [Selasa] tim penyidik menyerahkan barang bukti [kamera, laptop, hard disk, dan CPU] ke puslabfor Cabang Semarang. Ya optimistis lekas selesai. Kami akselerasi [percepat] berkas dua tersangka. Koordinasi dengan jaksa penuntut umum [JPU] Kejari Karanganyar akan dilakukan 1-2 pekan mendatang lah," janji Kapolres.
Diberitakan sebelumnya, mahasiswa UII Syaits Asyam meninggal setelah mengikuti Diksar The Great Camping XXXVII Mapala Unisi. Diksar dilaksanakan di lokasi camping mrutu di Dukuh Tlogodringo, Desa Gondosuli, Tawangmangu pada Sabtu-Minggu (14-22/1/2017).
Syaits meninggal setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada Sabtu (21/1/2017) lalu. Sebelumnya, satu peserta diksar, Muhammad Fadhli, 20, meninggal saat dibawa ke Puskesmas Tawangmangu pada Jumat (20/1/2017).
Fadhli meninggal diduga karena hipotermia. Puskesmas Tawangmangu menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan berdasarkan pemeriksaan luar tubuh korban.
Satu lagi peserta diksar meninggal pada Selasa (24/1/2017) dini hari, Ilham Nurfadmy Listia Adi. Ilham meninggal setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.