Harianjogja.com, JOGJA - Salah satu peserta dalam Pendidikan Dasar (Diksar) The Great Camping (TGC) XXXVII Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam (Mapala Unisi) membebeberkan sejumlah fakta saat pelaksanaan kegiatan di Lereng Gunung Lawu itu.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
T, 20, mahasiswa tersebut mengungkapkan, tantangan terbesar dalam pelaksanaan Diksar tersebut adalah saat survival.
"Ya kami harus bisa bertahan hidup dengan mengandalkan segala sesuatu yang bisa dimakan di sekitar lokasi Diksar itu," ujarnya kepada Harianjogja.com, Kamis (26/1/2017).
Tumbuhan pakis dan cacing tanah menjadi alternatif para peserta Diksar untuk bisa menganjal perut. Pasalnya, menurut T, tumbuhan pakis diyakini memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Sementara cacing tanah mengandung protein sebagai asupan nutrisi tubuh.
T pun tidak menampik adanya bentuk-bentuk hukuman kepada regunya dalam Diksar yang merenggut tiga nyawa itu.
"Kalau kelompok kami sih cuma ditampar, enggak ada kekerasan yang berarti," jelas dia.
Dalam kelompoknya ada tujuh peserta. Diksar tersebut menurut T dibagi menjadi lima kelompok. Setiap kelompok jumlahnya berbeda-beda, ada yang tujuh peserta, ada yang delapan peserta.
Kebetulan T tidak tergabung dengan kelompok tiga peserta yang meninggal usai Diksar itu.