Esposin, JAMBI – Seorang mahasiswa Program Studi (Prodi) Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Jambi (Unja), Bayu Adi Prastiyo, membuat kreasi menjadikan telur gagal netas sebagai pakan ternak ikan dan ayam.
Hasil penelitian Bayu tentang telur gagal netas itu lantas dijadikan karya ilmiah dan berhasil meraih prestasi dengan menjadi Pemakalah Terbaik 2 Bidang Penelitian dalam Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Universitas Brawijaya pada November 2022.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
"Kami melakukan penelitian yang bertujuan untuk mempelajari kualitas fisik tepung telur utuh gagal netas yang telah ditambahkan ragi roti (saccharomyces cereviceae) dengan konsentrasi berbeda," kata Bayu Adi Prastiyo di Jambi, Jumat (31/3/2023), seperti dikutip Esposin dari Antara.
Penelitian itu ia lakukan bersama dua dosen pembimbingnya di Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Jambi sejak 10 Agustus 2022 sampai 10 September 2022 menggunakan 100 butir telur gagal netas.
Tepung telur, kata dia, bermanfaat sebagai pakan ternak untuk ikan dan ayam.
Bayu menjelaskan proses penelitian tepung telur yang dilakukannya.
Tepung telur utuh gagal netas merupakan salah satu bentuk pengawetan telur melalui proses pengeringan dan penepungan.
Namun pada proses ini sering terjadi masalah karena terjadinya perubahan fisik karena timbulnya reaksi Maillard atau reaksi pencoklatan yang mengakibatkan warna tepung telur menjadi lebih gelap dan tidak mudah larut.
Untuk meminimalisasi reaksi Maillard, dilakukan proses desugarisasi dengan ragi roti.
Dosen pembimbing Metha Monica menjelaskan pemanfaatan telur gagal netas diperoleh dari pabrik penetasan telur ayam broiler selama ini belum pernah dibuat sebagai tepung telur, di mana tepung telurnya nanti bisa dibuat sebagai pakan ternak maupun ikan.
"Telur gagal tetas masih bisa digunakan atau jangan dibuang,” katanya.